Tugas
Mandiri Dosen
Pembimbing
Workshop Matematika
Defi,
S.Pd
Media Pembelajaran Matematika
Disusun Oleh :
Nur
Fadillah Hasanah Z 11115200978
PMT
IV D
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulisan makalah ini
dapat
terselesaikan.
Dalam kesempatan ini, penulis menyusun sebuah
makalah mengenai Media Pembelajaran Matematika.
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada
pembaca mengenai Media
Pembelajaran Matematika. Dalam penyusunan
makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Defi, S.Pd selaku dosen mata kuliah Workshop
Matematika di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
Penulis
menyadari seutuhnya makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan akan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca khususnya
pengajar demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini
di masa mendatang.
Pekanbaru, Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................................... i
Daftar
Isi........................................................................................................................... ii
Bab
I. Pendahuluan.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
Bab
II. Pembahasan........................................................................................................... 3
A. Pengertian Media Pembelajaran..................................................................... 3
B. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi.......................................... 4
C. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran....................................................... 5
D. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran...................................................... 6
E. Klasifikasi dan Karakteristik Media
Pembelajaran......................................... 7
F.
Pemilihan
Media Pembelajaran....................................................................... 9
G. Alat Peraga Pembelajaran Matematika......................................................... 12
Bab
III. Penutup.............................................................................................................. 17
A.
Kesimpulan................................................................................................... 17
B.
Saran............................................................................................................. 17
Daftar
Pustaka................................................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peningkatan
kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendididkan secara
keseluruhan. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan
pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi
peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Pembelajaran
yang bernilai edukatif diwarnai dengan interaksi yang terjadi antara guru dan
anak didik. Interaksi guru dan anak didik tersebut perlu mendapat dukungan dari
media intruksional atau pendidikan secara luas, tepat, dan efektif.
Di
era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak pengaruhnya semakin
terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media.
Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat
yang berbeda-beda. Di negara maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir
sepanjang waktu. Waktu terpanjang yang paling berpengaruh itu adalah waktu yang
digunakan di dunia pendidikan khususnya untuk sekolah.
Dalam
hal itu para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat
tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya
dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan
dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
B.
Rumusan
Masalah
Makalah ini terfokuskan pada
beberapa masalah yang akan dibahas penulis yaitu:
1.
Apakah
pengertian dari media pembelajaran ?
2.
Bagaimanakah
proses pembelajaran sebagai proses komunikasi ?
3.
Bagaimanakah prinsip penggunaan media
pembelajaran ?
4.
Apakah fungsi dan manfaat dari media
pembelajaran ?
5.
Bagaimanakah klasifikasi dan karakteristik media
pembelajaran ?
6.
Bagaimanakah pemilihan media pembelajaran ?
7.
Bagaimanakah
alat peraga pembelajaran pada matematika ?
C.
Tujuan
penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1.
Memberikan informasi bagi pembaca mengenai media
pembelajaran matematika
2.
Sebagai bahan pembelajaran dan pengkajian bagi
mahasiswa dan penulis dalam mengetahui manfaat media, klasifikasi media,
prinsip penggunaan media, dan lain sebagainya dalam proses pembelajaran
matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata
media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara
harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association of
Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media sebagai
segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Heinich,
dkk mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi
antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio,
gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut
media pembelajaran.
Ciri-ciri
umum yang terkandung pada media yaitu :
1.
Media pendidikan memiliki pengertian
fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu, sesuatu
benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
2.
Media pendidikan memiliki pengertian
nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan
yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan
kepada siswa.
3.
Penekanan media pendidikan terdapat pada
visual dan audio.
4.
Media pendidikan memiliki pengertian alat
bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5.
Media pendidikan digunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6.
Media pendidikan dapat digunakan secara
massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil
(misalnya: film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul,
komputer, radio tape/kaset, video recorder).
7.
Sikap, perbuatan, organisasi, strategi,
dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. [1]
Berdasarkan beberapa pengertian diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan dari pengirim pesan atau
guru kepada penerima pesan (siswa) dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar
mengajar yang mempermudah siswa dalam memahami pesan.
B. Proses Pembelajaran Sebagai Proses
Komunikasi
Pembelajaran pada hakikatnya adalah
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima
pesan melalui saluran atau media tertentu. Dalam pembelajaran, pesan atau
informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman,
dan sebagainya.
Melalui proses komunikasi, agar tidak
terjadi kesalahan dalam proses penyampaian pesan, perlu digunakan sarana yang
dapat membantu proses komunikasi. Dalam pembelajaran di kelas, sarana/fasilitas
yang digunakan untuk memperlancar proses pembelajaran disebut dengan media
pembelajaran.[2]
Komponen yang terdapat dalam proses
komunikasi dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
1.
Pesan, dalam proses pembelajaran adalah guru
2.
Sumber pesan, dalam proses pembelajaran berupa materi
pembelajaran
3.
Saluran atau
media, alat bantu pembelajaran
4.
Penerima
pesan, siswa (pembelajar)
Dalam
proses pembelajaran, pengajar perlu mengetahui dasar komunikasi dan
keterampilan dasar mengajar. Ada delapan keterampilan dasar mengajar, yaittu:
1.
Keterampilan bertanya
2.
Memberi penguatan
3.
Mengadakan variasi
4.
Menjelaskan
5.
Membuka dan menutup pelajaran
6.
Membimbing diskusi kelompok kecil
7.
Mengelola kelas
8.
Mengajar kelompok kecil dan individual
C. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Media
pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu
proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan
prinsip-prinsip penggunaannya yang antara lain :[3]
1.
Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang
sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya
sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap
perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
2.
Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber
belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam
proses belajar mengajar.
3.
Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik
dari suatu media pengajaran yang digunakan.
4.
Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya
pemanfaatan suatu media pembelajaran.
5.
Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara
sistematis bukan sembarang menggunakannya.
6.
Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih
dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan
dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam
belajar.
Adapun
beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar yaitu :
1.
Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.
Media pembelajaran tersebut merupakan media yang dapat
dilihat atau didengar.
3.
Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa
belajar.
4.
Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi
individu siswa.
5.
Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium)
dalam proses pembelajaran siswa.
D. Fungsi dan Manfaat Media
Pembelajaran
Secara umum media pengajaran mempunyai fungsi
sebagai berikut:[4]
1.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas, sehingga mempermudah
siswa dalam memahami pesan tersebut.
2.
Mengatasi
keterbatasan ruang waktu dan daya indera.
3.
Menarik
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
4.
Menimbulkan
gairah belajar pada siswa.
5.
Memungkinkan
terjadinya interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan
dan kenyataan.
6.
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
7.
Mempersamakan
pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima pesan.
Menurut
Oemar Hamalik, manfaat dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar
adalah:
1.
Meletakkan
dasar-dasar yang konkret dalam berfikir dan mengurangi verbalisme
2.
Memperbesar
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar
3.
Meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan proses belajar mengajar dan membuat
pelajaran yang mantap
4.
Menumbuhkan
pemikiran yang teratur, lentur dan kontinue terutama melalui gambar hidup
membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan
berbahasa
5. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam
belajar.
E. Klasifikasi dan Karakteristik Media
Pembelajaran
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing- masing dan menampilkan
fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar
peran dan sumber media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media
tertentu, maka media- media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu
metode tertentu dengan sifat dan fungsinya terhadap pembelajaran.
1.
Klasifikasi Media pembelajaran
Media maupun sumber belajar secara garis
besarnya, terdiri atas dua jenis yaitu :
1.
Media atau sumber belajar yang dirancang, yaitu media
dan sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai
komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah
dan bersifat formal.
2.
Media atau sumber belajar yang dimanfaatkan, yaitu
media dan sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keprluan pembelajaran
dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.[5]
Media yang telah dikenal dewasa ini
tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya
bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara
pembuatannya. Dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam :
1)
Media Auditif
2)
Media visual
3)
Media audio visual
b.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi kedalam :
1)
Media dengan daya liput luas dan serentak. Contoh :
radio dan televisi
2)
Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat. Contoh : film dan sound slide.
3)
Media untuk pengajaran individual. Contoh : modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer.
c.
Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi ke
dalam :
1)
Media sederhana, media ini bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaanya tidak
sulit.
2)
Media kompleks, yaitu media yang bahan dan alat
pembuatanya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan
penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.
2.
Karakteristik Media
Pembelajaran
Setiap media mempunyai karakteristik
tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara
penggunaanya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan
pemilihan media pengajaran. Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru
untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan
apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan
kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.[6]
Menurut Gerlach & Ely ada tiga
ciri media yang dapat membantu proses kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien, yaitu :
1.
Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan
media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video tape, disket komputer dan film. Dengan ciri fiksatif
ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian yang terjadi pada satu waktu
tertentu ditrsanportasikan tanpa mengenal waktu. Ciri ini amat penting bagi
guru karena kejadian yang telah direkam atau disimpan dengan format media dapat
digunakan setiap saat.
2.
Ciri
Manipulatif
Transformasi suatu kejadian
dimungkinkan karena media memilki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit
dengan teknik pengambilan gambar time- lapse recording. Disamping dapat
dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat penayangan kembali
hasil suatu rekaman video.
Manipulasi kejadian atau objek
dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu. Kemampuan media dari
ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi
kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan
bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang
tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah
sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
3.
Ciri Distributif
Ciri distributif dari media
memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan
secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi
direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun
dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara
berulang-ulang disuatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan
terjamin sama dengan yang aslinya.[7]
F.
Pemilihan
Media Pembelajaran
Kegiatan
pemilihan media pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran sebab, apabila salah dalam
memilih media pengajarannya, keberhasilan proses berikutnya akan terpengaruh.
Memilih media pembelajaran harus dikaitkan dengan tujuan intruksional, strategi
belajar mengajar yang akan digunakan dan sistem evaluasi yang akan digunakan.
Media pembelajaran sangat banyak ragamnya, dari yang sederhana sampai yang
kompleks, dari yang murah sampai yang termahal.
Sekarang
yang perlu dipikirkan adalah patokan-patokan apa yang dapat dijadikan sebagai
pegangan oleh guru di dalam memilih media pembelajaran sehingga
kesalahan-kesalahan dalam pemilihan tersebut dapat dihindari. Sementara itu
dalam buku Ilmu Pendidikan Sudirman (1987: 212) memberikan patokan-patokan
dalam memilih media pembelajaran. Diantara patokan-patokan tersebut adalah :
1.
Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran.
Prinsip - prinsip pemilihan media
pembelajaran ini ialah sebagai berikut :
a.
Tujuan
Pemilihan.
b.
Karakteristik
Media Pembelajaran
c.
Altenatif
Pilihan
2.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely dalam buku
Teknologi Intruksional yang dikutip oleh Mudhoffir (1996: 61-62) mengatakan
bahwa Konsep “Pendekatan sistem dalam perencanaan pengajaran” terdiri dari 10
komponen atau sub sistem. Komponen-komponen tersebut merupakan unsur-unsur yang
bekerja sama dalam satu sistem yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama
lain. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Spesifikasi isi
pokok bahasan (Specification of Content).
b.
Spesifikasi
tujuan pengajaran (Specification of Objectives).
c.
Pengumpulan dan
penyaringan data tentang siswa (Assessement
of entering Behaviors).
d.
Penentuan cara
pendekatan, metode dan teknik mengajar (Determation
of Strategy).
e.
Pengelompokan
siswa (Organization of Groups).
f.
Penyediaan waktu
(Allocation of Time).
g.
Pengaturan
ruangan (Allocation of Space).
h.
Pemilihan media
(Allocation of Resources).
i.
Evaluasi ( Evalution of Performance)
j.
Analisis umpan
balik (Analysis of Feedback
Sementara
itu supaya media pembelajaran yang dipilih itu tepat, disamping memenuhi prinsip-prinsip
pemilihan Sudjana (2001: 4-5) memberikan beberapa kriteria yang harus
diperhatikan . Kriteria tersebut antara lain :
a.
Ketepatannya
dengan tujuan pengajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan intruksional
yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan
digunakannya media pembelajaran.
b.
Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran, artinya
bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c.
Kemudahan
memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,
setidak-tidaknya mudah dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana
dan praktis penggunaannya.
d.
Keterampilan
guru dalam menggunakannnya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama
adalah guru dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Nilai dan
manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh
guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.
e.
Tersedia waktu
untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa
selama pengajaran berlangsung.
f.
Sesuai dengan
taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan harus sesuai dengan taraf
berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh
para siswa.
Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru
dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu
mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses
pembelajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus
sebaliknya yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh
karena itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu
untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar.
G.
Alat Peraga
Pembelajaran Matematika
Alat peraga
adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru dari berbagai alat untuk
membantunya memberikan pengertian kepada
anak didik, bagi sesuatu pelajaran baru yang sulit pemahamannya.[8]
Pada dasarnya
anak belajar melalui benda konkrit. Untuk memahami konsep abstrak anak
memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara atau visualisasinya.
Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda.
Bahkan, orang dewasapun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak
pada keadaan tertentu sering memerlukan visualisasi.
Belajar anak
akan meningkat bila ada motivasi. Karena itu dalam pengajaran diperlukan
faktor-faktor yang dapat memotivasi anak belajar, bahkan untuk pengajar.
Misalnya : pengajaran yang menarik dapat menimbulkan minat, sikap guru dan
penilaian baik, suasana sekolah bagi guru menyenangkan, ada imbalan bagi guru
yang baik, dan lain-lain. Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami siswa
itu akan mengendap, melekat, dan tahan lama bila siswa belajar melalui
perbuatan dan dapat dimengerti siswa, bukan hanya melalui mengingat-ingat
fakta.
Oleh karena
itu, dalam pembelajaran matematika kita sering menggunakan alat peraga. Dengan menggunakan
alat peraga maka :
1.
Proses belajar mengajar termotivasi baik siswa maupun
guru, terutama siswa minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang,
tertarik, dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaran matematika.
2.
Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk
kongkrit dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan
pada tingkat-tingkat yang lebih rendah.
3.
Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda
di alam sekitar akan dapat dipahami.
4.
Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk
konkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai objek
penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru
menjadi bertambah banyak.
Selain dari
fungsi tersebut diatas, penggunaan alat peraga itu dapat dikaitkan dengan salah
satu atau beberapa dari :[9]
1.
Pembentukan konsep
2.
Pemahaman konsep
3.
Latihan dan penguatan
4.
Pelayanan terhadap perbedaan individual, termasuk
pelayanan terhadap anak lemah dan anak berbakat
5.
Pengukuran, alat peraga dipakai sebagai alat ukur
6.
Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru
serta penyimpulannya secara umum, alat peraga sebagai obyek penelitian maupun
sebagai alat untuk meneliti
7.
Pemecahan masalah pada umumnya
8.
Pengundangan untuk berfikir
9.
Pengundangan untuk berdiskusi
10. Pengundangan
partisipasi aktif
Alat peraga
itu dapat berupa benda riil, gambar atau diagram. Keuntungan alat peraga benda
riil adalah benda-benda itu dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan),
sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam buku (tulisan). Oleh karena
itu untuk bentuk tulisannya kita buat gambar atau diagramnya, tetapi
kelemahannya ialah tidak dapat dimanipulasikan.
Bila akan membuat
alat peraga, sebaiknya diperhatikan agar alat peraga itu :
1.
Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat)
2.
Bentuk dan warnanya menarik
3.
Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit)
4.
Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak
5.
Dapat menyajikan (dalam bentuk riil, gambar atau
diagram) konsep matematika
6.
Sesuai dengan konsep (catatan : bila anda membuat alat
peraga seperti : segitiga berdaerah atau bola massif, mungkin anak beranggapan
segitiga itu bukan hanya rusuk-rusuknya saja tetapi berdaerah, bahwa bola itu
massif, bukan hanya kulitnya saja; jelas ini tidak sesuai dengan konsep
segitiga dan konsep bola).
7.
Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas
8.
Peragaan itu merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep
abstrak
9.
Bila kita mengharapkan agar siswa belajar aktif
(sendiri atau berkelompok), alat peraga itu sebaiknya dapat dimanipulasikan,
yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan dan diutak-atik, atau dipasangkan dan
dicopot, dan lain-lain.
10.
Jika bisa mempunyai berbagai fungsi.
Dengan
demikian, penggunaan alat peraga itu gagal jika, misalnya : generalisasi konsep
abstrak dari representasi konkrit itu tidak tercapai, hanya sekedar sajian yang
tidak memiliki nilai-nilai ( konsep-konsep ) matematika, tidak disajikan pada
saat yang tepat, memboroskan waktu, diberikan kepada anak yang sebenarnya tidak
memerlukannya, tidak menarik, rumit, mudah rusak, dan lain-lain.
Macam-Macam
Alat Peraga Pembelajaran Matematika[10]
1.
Alat Peraga Kekekalan Luas
Luas daerah persegi panjang, luas daerah bujursangkar, luas daerah
jajaran genjang, luas daerah segitiga, luas daerah trapesium, luas daerah belah
ketupat, luas daerah layang-layang, luas daerah segienam beraturan, luas daerah
lingkaran, dalil phytagoras, luas permukaan kubus, luas permukaan balok, luas
permukaan limas luas permukaan prisma, luas permukaan kerucut, luas permukaan
tabung, luas permukaan bola, uraian a(b+c), uraian (x + a) (x + b), uraian
(a+b)2, uraian a2 – b2, jumlah ukuran sudut dalam segitiga, jumlah
ukuran sudut dalam segiempat, jumlah ukuran sudut dalam segi-n, tanggram,
linggram mini, pentamino, dan kartu nilai tempat.
2.
Alat Peraga Kekekalan Panjang
Tangga garis bilangan, pita garis bilangan, neraca bilangan, mistar
hitung, dan batang Cuisenaire.
3.
Alat Peraga Kekekalan Volume
Uraian (a+b)3, blok Dienes, volume kubus, volume balok,
volume prisma segitiga, volume tabung, volume limas segiempat beraturan, volume
kerucut, dan volume bola.
4.
Alat Peraga Kekekalan Banyak
Abacus biji (Romawi, Rusia dan Cina/Jepang) lidi, dan kartu nilai
tempat
5.
Alat Peraga untuk Percobaan dalam Teori Kemungkinan
Uang logam, dadu (bermata dan berwarna), bidang empat ( bermata dan
berwarna) bidang delapan (bermata dan berwarna), gangsingan (segitiga,
bujursangkar, segilima, segienam, dan segi-n), paku payung, kartu (domino dan
bridge), bola berwarna dan distribusi Galton (sesatan Hexagon)
6.
Alat Peraga untuk Pengukuran dalam Matekatika
Meteran, busur derajat, roda meteran, kapak tomahawk, jepit bola, sperometer,
jangka sorong (segmat), hypsometer, dan klinometer.
7.
Bangun-bangun Geometri
Macam-macam daerah segitiga, macam-macam daerah segiempat,
pengubahan daerah segibanyak, daerah ellips, pengubinan daerah segitiga,
pengubinan daerah segiempat, pengubinan daerah segi banyak, pengubinan daerah
lingkaran, pengubinan daerah ellips, pengubinan huruf abjad latin, kerangka
benda ruang, dan benda-benda ruang.
8.
Alat Peraga untuk Permainan dalam Matematika
Mesin fungsi, saringan Eratosthenes, bujursangkar ajaib, menara
Hanoi, mobiles, perkalian tulang Napier (bermacam – macam basis) nomograf,
kartu domino, pita mobius, aritmetika jam, blok logic, kode rahasia, menyusun
kartu, kartu penebak angka, kartu penebak bulan, kartu penebak “hati”, alat
kalkulasi, pita gulung dan perkalian dengan jari (untuk fakta dasar 9, untuk
perkalian dua bilangan antara 6 dan 10, dan untuk perkalian bilangan puluhan
dengan angka 9).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media
pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan
efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Dalam Suatu
proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan
media pembelajaran.
B.
Saran
Media pembelajaran sangat
membantu pendidik guna mempermudah penyampaiaan materi. Agar peserta didik
nyaman dan dapat menerima materi, seorang pendidik haruslah berkreasi
menyajikan materinya dengan bentuk yang unik serta manarik minat dan penasaran
para peserta didiknya dan menyesuaikannya dengan tiap-tiap peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta :
Rajawali Pers.
Asnawir. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta :
Rajawali Pers.
Bahri Djamarah,Syaiful, dkk, Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Danim,Sudarwan. 1997. Media Komunikasi dan Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara.
Hamalik,Oemar.
1994. Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Hamdan. 2011.
Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Listyo Prabowo,Sugeng. 2010. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta : UIN Maliki Press.
Muhammad,Abubakar. 1981. Pedoman Pendidikan &
Pengajaran. Surabaya : Usaha Nasional.
Sanjaya,Wina.
2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
S.Sadiman,Arief dkk. 2011. Media
Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektivitas Mengajar.
Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya
Suherman,Erman. 2001. Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer. Bandung : JICA.
[1] Arsyad
,Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), hlm.7.
[2] Sanjaya,Wina, Perencanaann dan Desain Sistem
Pembelajaran, (Jakarta :
Kencana, 2008), hlm.205.
[4] S.Sadiman,Arief,dkk, Media
Pendidikan, (Jakarta : Rajawali
Pers, 2011), hlm.17.
[5] Hamdan, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 2011), hlm.
256-257.
[6] Bahri
Djamarah,Syaiful, dkk, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), hlm. 124-127.
[7] Arsyad,Azhar,
Op.Cit.,hlm.12-14.
[8] Muhammad,Abubakar , Pedoman Pendidikan & Pengajaran, (Surabaya : Usaha Nasional, 1981), hlm.97.
[9] Suherman,Erman,
Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung : JICA, 2001), hlm. 204.
[10] Ibid, hlm.205.
izin ngopy ya
ReplyDeleteartikel yang sangat menarik
ReplyDeletethanks for share
PSC Indonesia - Jasa Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Flash
Telp. 0815 797 4549
BB. 7585807C
www.pscindonesia.com
Thank's makalalhnya ya, mhn tuk nambah referensi
ReplyDeleteAda link buat download gk?
ReplyDelete